Kabupaten Sekadau
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lambang Kabupaten Sekadau |
|
Peta lokasi Kabupaten Sekadau Koordinat: |
|
Provinsi | Kalimantan Barat |
Ibu kota | Sekadau |
Pemerintahan | |
- DAU | Rp. 386.021.907.000.-(2013)[1] |
Luas | 5.444,42 km2 |
Populasi | |
- Total | 176.667 jiwa |
- Kepadatan | 32,45 jiwa/km2 |
Demografi | |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 7 |
- Kelurahan | 76 |
- Situs web | http://www.sekadaukab.go.id/ |
Daftar isi |
Sejarah
Sekadau dahulu merupakan daerah pemerintahan kerajaan. Raja-raja yang pernah berkuasa di wilayah ini adalah:- Dayang Sri Awan
- Dayang Sri Bunga
- Kyai Dipati Suma Negara
- Dayang Kacang
- Abang Karang (Kyai Dipati Tumbah Baj)
- Dayang Ineh, tahun 1720 menikah dengan Sultan Mangkurat, Raja Melamat (Matan)
Demografi
Penduduk asli Kabupaten Sekadau adalah etnis Dayak, yang terbagi dalam sub - sub suku Dayak di Kabupaten Sekadau antara lain, Dayak Mualang ( Ibanik Group ), Dayak Ketungau Sesat ( Ibanik Group ), Dayak Kerabat, Dayak Senganan ( Dayak Muslim / yang dianggap org luar sebagai Melayu sekadau ). Dayak Mualang mempunyai populasi yang terbesar diperkirakan lebih dari 60% penduduk Kab. Sekadau, Sebagian besar bermukim di Belitang Hilir, Belitang Tengah dan Belitang Hulu dan tersebar ke Kec. Sepaok Kab Sintang, populasi besar kedua yaitu: Dayak Ketungau sesat bermukim di Sekadau Hilir, Sekadau Hulu dan Dayak Kerabat bermukim di Sekadau Hulu, Dayak Senganan di kota Sekadau dan sekitarnya, dan sub-sub kecil lainnya yang tersebar di Nanga Taman, Nanga Mahap. Kabupaten Sekadau banyak memiliki peninggalan sejarah di beberapa tempat, antara lain di daerah Nanga Taman dan Nanga Mahap.Agama
Mayoritas agama yang dianut suku-suku Dayak di Sekadau adalah [[Katolik|, namun Dayak Senganan menganut Agama Islam.Bahasa
Bahasa yang digunakan masyarakat Kabupaten Sekadau adalah Bahasa Dayak Senganan - sebab digunakan di Kota Sekadau , kemudian Bahasa Dayak Mualang / Ibanik Group , Bahasa Dayak Ketungau / Ibanik Group , sedangkan penduduk yang beragama Islam menggunakan bahasa Dayak Senganan atau yang dianggap orang luar Sekadau sebagai bahasa Melayunya Sekadau.Contoh beberapa kata dalam bahasa daerah Sekadau yang sering digunakan, antara lain seperti:
- Nadai / ndai / nai: tidak
- kikai / kini: kemana
- ngai: tidak mau
- Pulai : Pulai
- Makai : makan
- Bejalai : pergi Jalan
- Akay Day : Aduhay
- Akay Nay : Aduh Mak
Kesenian
Tari
Seni pertunjukan yang masih hidup dan cenderung menuju punah adalah:- Tari Tundet
- [[Tari Pinggan]tersebar di daerah Belitang Hilir, Belitang Tengah dan Belitang Hulu
- [[Tari Pala] Belitang Hilir, Kampung Sungai Mirah Desa batu Ancau. Nara Sumber Ibu Jeriah ]
- [[Tari Pedang ] tersebar di Belitang Hilir, Belitang Tengah dan Belitang Hulu ]
- [[Tari Ngajat Temuai Datai / tari Adat] merupakan bentuk tari Penyambutan terhadap tamu yang datang. tersebar di Belitang Hilir, Tengah dan Hulu ]
Kerajinan
Kerajinan masyarakat yang pernah ada ialah Tenun Mualang, yaitu kain tapeh dengan motif kain Engkerebang, Pangit dan lain-lain. Kerajinan Anyam Tangoy: terdapat di Menawai Lingkau Kerajinan Bakul, takin terdapat di Nanga Taman dan Nanga MahapPakaian adat
Pakaian adat kaum laki-laki berupa kain tenun yang terdiri dari:Senjata tradisional
Senjata tradisional masyarakat Sekadau adalah:- Senapang Lantak
- Sumpit
- Mandau
- Nyabor
- Pedang
- Jempol
- Perisai untuk pertahanan diri, oleh masyarakat setempat disebut kelauk
Tempat bersejarah
Sekadau memilik tempat-tempat bersejarah, antara lain:- Lawang Kuari ( merupakan rumah betang yang melebur menjadi gua batu dalam legenda Sangik dan Marik ), di Jaman Kerajaan Sekadau, tempat ini digunakan oleh Pangeran Agong.
- Batu Tinggi
- Lawang Siti
- Batu Kenyalau
Pranala luar
- (Indonesia) Masyarakat dan Bahasa di Cupang Gading
sumber :wikipedia
Rujukan
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 4 Februari 2013. Diakses pada 15 Februari 2013.
- ^ (Belanda) Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849
Tidak ada komentar:
Posting Komentar